Minggu, 18 November 2012

Wasit tutorialnya

Tugas Wasit 1 dalam Bola Voli

Perwasitan dalam Permainan Bola Voli
  1. Syarat-syarat menjadi wasit bola voli
1)        Seorang wasit hendaklah berbadan sehat dan mempunyai fisik yang normal
2)        Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasit
3)        Senang terhadap permainan bola voli
4)        Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMA
5)        Berumur antara 20 – 40 tahun
6)        Mempunyai dedikasi yang baik
7)        Haruslah menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli
  1. Pakaian wasit
1)        Bercelana putih
2)        Baju kaos putih polos, pakai kerah
3)        Sepatu karet putih
4)        Memakai badge wasit yang sesuai dengan klasifikasinya
  1. Tugas, kewajiban dan wewenang wasit
1) Tugas-tugas wasit
a)         Memimpin pertandingan agar dapat berjalan dengan lance,
b)        Meningkatkan keterampilan dan kemampuan serta pengetahuan, tentang perwasitan bola voli
c)         Menyebarluaskan peraturan permainan di masyarakat
d)        Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya
2) Kewajiban dan wewenang wasit
a)        Wasit berkewajiban memimpin pertandingan bola voli baik di tingkat cabang daerah, nasional maupun di tingkat internasional
b)        Seorang wasit tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.

Selasa, 13 November 2012

POLA PERTAHANAN BOLA VOLI


   Sistem Pertahanan Dalam Bola Voli
1.      Pola pertahanan terhadap service
a.       Pola 2 – 4
b.      Pola 1 – 5
c.       Pola 0 – 6
2.      Pola Pertahanan Smash
a.       Pola 0 – 3 – 2 dan 1 – 3 – 2
b.      Pola 2 – 1 – 3, 2 – 2 – 2 dan 2 – 0 – 4
c.       3 – 1 – 2, 3 – 2 – 1 dan 3 – 0 – 3
3.      Pola Pertahanan Terhadap Bola Pantulan Block
a.       Pantulan smash posisi 4
b.      Pantulan smash posisi 3
c.       Pantulan smash posisi 2





Minggu, 16 September 2012

Tekhnik untuk melakukan spike


Awalan

Tehnik awalan pada permainan bola voli ini terdiri dari dua langkah, yaitu langkah persiapan dan langkah tolakan. Pada langkah persiapan, seorang spiker berdiri dengan salah satu kaki berada di belakang kaki yang lain. Dalam hal ini, pemain memiliki kebebasan untuk menentukan kaki mana yang akan berada di belakang dan di depan, dan dapat disesuaikan dengan kenyamanan pemain itu sendiri. Setelah itu, spiker melangkahkan kaki satu langkah ke depan, dan diikuti dengan ayunan kedua lengan ke arah belakang. Pada posisi ini, posisi badan berangsur-angsur membungkuk untuk membantu memperkuat tolakan. Dalam tehnik awalan ini, biasanya seorang spiker cukup menggunakan dua hingga empat langkah saja.

Langkah kaki selanjutnya merupakan langkah tolakan, yaitu melangkahkan kaki lagi hingga kedua telapak kaki berada pada posisi yang hampir sejajar (salah satu kaki berada agak sedikit ke depan dari kaki yang lain untuk menghentikan gerakan ke arah depan dan sebagai persiapan untuk melakukan lompatan). Ayunkan kedua lengan ke arah belakang atas semaksimal mungkin, kaki ditekuk dan badan bersiap untuk melompat. Pada posisi ini, berat badan lebih banyak berpusat pada kaki yang terdapat di posisi depan.


Lompatan

Gerakan melompat dapat dilakukan dengan menggunakan hentakan tumit dan jari kaki pada lantai, gerakan ini juga disertai dengan ayunan kedua lengan ke arah depan atas pada saat kaki melakukan dorongan ke atas.

Memukul Bola

Ketika berada di udara, jarak antara bola dengan spiker adalah sepanjang jangkauan lengan yang akan digunakan untuk memukul bola. Tarik lengan ke arah belakang kepala, kemudian pukulkan kearah depan sepanjang jangkauan tangan hingga mengenai bola secepat dan sekeras mungkin. Pemukulan bola yang benar, telapak tangan akan mengenai bola tepat pada bagian tengah bola. Pada saat menyentuh bola, pergelangan tangan juga dihentakkan ke depan untuk menambah kekuatan pemukulan. Sedangkan posisi jemari tangan pada saat melakukan pukulan adalah dalam keadaan menutup permukaan bola.

Setelah melakukan pukulan, tangan dan badan melakukan gerakan membungkuk. Ketika melakukan tehnik spike ini, seorang spiker harus mampu menjaga keseimbangan tubuhnya dengan baik pada saat berada di udara.

Mendarat


Pendaratan setelah melakukan lompatan spike dilakukan dengan kedua kaki yang mengeper (tidak kaku atau tegang). Usahakan mendarat dengan jari-jari kaki atau telapak kaki bagian depan terlebih dahulu, dengan posisi badan membungkuk ke arah depan. Untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, maka ketika mendarat usahakan dengan sikap lutut yang lentur (tidak kaku atau tegang). Dan yang terakhir adalah, usahakan semaksimal mungkin untuk mendaratkan kedua telapak kaki pada tempat yang tidak terlalu jauh dengan tempat yang digunakan untuk melakukan lompatan.

Pada permainan bola voli sekarang, ada beberapa jenis tehnik menyerang yang telah diperkenalkan. Berikut ini adalah beberapa tehnik menyerang dalam permainan bola voli yang telah berkembang pada saat ini:

Backcourt/Backrow

Tehnik spike Backcourt atau Backrow ini juga biasa disebut dengan Pipe attack. Tehnik ini adalah salah satu jenis spike yang biasa dilakukan oleh pemain pada barisan belakang (pemain belakang). Karena spike ini dilakukan oleh pemain belakang, maka pelaksanaannya tidak boleh dilakukan dari depan garis 3 meter. Untuk melakukan spike ini, pemain belakang harus melakukannya dari belakang garis 3 meter sebelum menyentuh bola. Meskipun demikian, pemain tetap dapat melakukan pendaratan di depan garis 3 meter.

Line and Cross-Court Shot

Kedua jenis tehnik spike ini dibedakan berdasarkan pada arah bola yang melesat ke area lawan, apakah menyilang (menyudut) atau lurus sejajar dengan garis samping lapangan. Pada tehnik ini dikenal istilah “cut shot”, yaitu tehnik Cross-cut shot yang dilakukan dengan arah yang sangat menyudut sehingga bola mendarat dekat sekali dengan garis 3 meter.

Dip/Dink/Tip/Cheat

Dapat dikatakan bahwa tehnik menyerang yang satu ini merupakan sebuah serangan dalam bentuk gerakan tipuan. Biasanya pemain akan melakukan gerakan seolah-olah akan melakukan spike, namun ternyata pemain tersebut tidak melakukan pukulan keras sama sekali. Pemain tersebut biasanya hanya melakukan pukulan lembut atau bahkan hanya melakukan sedikit sentuhan saja. Sentuhan atau pukulan lembut yang diawali dengan gerakan spike tersebut diharapkan dapat mengecoh tim lawan, sehingga bola dapat mendarat di lapangan lawan yang perthanannya sedang lemah.

Tool/Wipe/Block-abuse

Pada tehnik ini, pemain juga tidak berusaha untuk melakukan sebuah spike yang keras. Tehnik ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu tehnik tipuan dalam permainan bola voli. Biasanya, pemain hanya akan melakukan pukulan yang lembut ke arah block lawan. Dengan demikian, diharapkan bola tersebut dapat memantul dari block dan jatuh ke dalam area lawan.

Off-speed hit

Pada tehnik inipun tidak terlalu jauh berbeda, karena pemain juga tidak melakukan pukulan yang keras pada bola. Dan pada dasarnya, tehnik ini juga digunakan untuk mengecoh pertahanan lawan saja.

Quick hit/One

Quick hit merupakan salah satu jenis spike cepat yang dilakukan oleh blocker tengah. Dalam tehnik ini, setter akan menempatkan bola hanya sedikit berada di atas net. Blocker tengah melakukan awalan untuk melakukan spike sebelum setter menyentuh bola. Kemudian melompat dan langsung menyerang bola dengan sangat cepat, segera setelah bola terlepas dari tangan setter. Tehnik Quick hit ini merupakan salah satu tehnik penyerangan yang sangat efektif dalam permainan bola voli.

Slide

Salah satu variasi serangan yang diadopsi dari tehnik Quick hit adalah Slide. Pada tehnik Slide ini, setter akan melakukan back set rendah. Blocker tengah akan bergerak berputar ke belakang setter dan langsung menyambut bola dengan pukulan yang sangat cepat, seperti pada Quick hit.

Double quick hit/Stack/Tandem

Salah satu tehnik variasi spike yang lain adalah Double quick hit. Ini juga merupakan salah satu tehnik spike dengan gerakan tipuan yang terdapat pada permainan bola voli. Pada tehnik ini, salah seorang pemukul bola berada di depan setter, kemudian seorang pemukul yang lainnya berada di belakang setter tersebut. Terkadang, kedua pemukul tersebut juga berada di depan setter, kemudian keduanya melompat dan melakukan gerakan spike secara bersamaan. Gerakan tersebut hanyalah gerakan tipuan yang digunakan untuk mengecoh blocker lawan. Karena, spike yang sebenarnya akan dilakukan oleh spiker pada posisi 4. Dengan gerakan tipuan tersebut, kemungkinan besar spiker pada posisi 4 akan dapat melakukan penyerangan dari area belakang tanpa satu block-pun yang menghalangi.

Teknik menyerang



Menyerang

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kalah atau menangnya sebuah tim bola voli dalam sebuah pertandingan adalah kualitas dan kuantitas penyerangannya. Attack atau yang lebih akrab dengan sebutan spike, adalah sebuah tehnik pukulan atau serangan yang bertujuan agar bola dapat mendarat di area lawan, tanpa bisa di block (ditahan). Menyerang atau spike dalam permainan bola voli merupakan pukulan ketiga dari sebuah tim. Pukulan pertama biasa dilakukan dengan pass, pukulan yang kedua dilakukan dengan tehnik set oleh setter, dan pukulan ketiga adalah spike. Dalam tehnik spike ini, seorang spiker (penyerang) harus memperhatikan empat langkah dasar dalam melakukan spike, yaitu awalan (apprvoach), lompatan, ayunan pukulan pada bola di udara, dan posisi mendarat.

Pemukulan bola pada saat melakukan spike dilakukan di udara, yang idealnya adalah ketika sang attacker berada pada puncak lompatan. Ketika akan melakukan kontak dengan bola, pemain mengangkat tangannya setinggi mungkin sampai di atas kepalanya. Ketika melakukan pukulan, spiker mengayunkan lengannya dan memukulkan telapak tangannya sekeras mungkin ke arah bola yang sedang melayang tersebut. Melakukan pemukulanpun harus diperhitungkan arahnya, sehingga tidak mudah diprediksi oleh tim lawan.

“Bounce”, adalah sebuah istilah yang terdapat dalam permainan bola voli, tepatnya sebuah istilah dalam penyerangan. Bounce adalah sebutan untuk jenis spike yang sangat keras, tajam, dan langsung jatuh ke lapangan lawan tanpa menyentuh salah seorang pemain dari tim lawannya. Setelah menyentuh lantai lapangan lawan, bola tersebut kemudian terpantul dan melambung tinggi lagi ke udara, inilah yang biasa disebut dengan istilah “Bounce”.

Passing



Passing

Salah satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain bola voli adalah tehnik pass. Tanpa adanya penguasaan tehnik pass yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pass adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik pass yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal.

Dengan kata lain, pass juga biasa dikenal dengan sebutan “reception”, yaitu sebuah usaha tim dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pass yang baik, bukanlah pass yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.

Sebenarnya, tehnik pass ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tehnik Underarm pass (passing bawah) dan Overhand pass (passing atas). Underarm pass atau yang juga biasa dikenal dengan sebutan bump, dilakukan dengan menggabungkan kedua lengan bawah menjadi satu, dengan arah lurus ke depan. Bola yang jatuh akan mengenai kedua lengan bawah pada bagian dalam. Tehnik ini dilakukan dengan posisi yang rendah, yaitu dengan ketinggian sekitar batas pinggang pemain. Sedangkan Overhand pass adalah tehnik pass yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti ketika melakukan set. Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.

Jumat, 14 September 2012

teknik atau cara servis


Servis

Tehnik dasar pertama yang dikenal dalam permainan bola voli adalah tehnik melakukan servis. Secara sederhana, tehnik servis pada bola voli adalah pemain berdiri di belakang garis belakang lapangan, melemparkan bola ke udara, kemudian memukul bola tersebut ke arah lapangan atau area lawan. Meskipun terdengar sederhana, namun pada pelaksanaan tehnik ini juga ada beberapa hal yang harus menjdi perhatian. Tujuan melakukan servis adalah semaksimal mungkin mengarahkan dan menjatuhkan bola pada area lawan yang kosong atau terlihat lemah, sehingga tidak dapat diterima oleh tim lawan. Atau, mengarahkan bola ke area lawan dengan keras dan kecepatan yang tinggi, sehingga tim lawan tidak mampu menahan atau mengendalikannya

formasi permainan voli


FORMASI

4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.

Formasi 4-2

Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.

Formasi 6-2

Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.

Formasi 5-1

Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.

sejarah voli


Sejarah Bola Voli

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). 

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Kedua tim tersebut diketuai oleh seorang Mayor dan Kepala pasukan pemadam kebakaran Holyoke.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette. Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley). Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan oleh Morgan.

Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.

Perkembangan Bola voli

Salah satu perlengkapan yang paling vital pada permainan bola voli adalah bola. Namun, waktu pembuatan bola yang pertama, untuk permainan bola voli masih menjadi sebuah perdebatan. Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa bola voli yang resmi atau standar pertama kali dibuat pada tahun 1896 oleh Spalding. Sementara itu, beberapa sumber yang lain menyatakan bahwa bola voli yang standar pertama kali dibuat pada tahun 1900.

Seiring berjalannya waktu, permainan bola voli-pun terus mengalami perubahan-perubahan, baik dari segi peraturan permainan, tekhnik permainan, maupun skill para pemainnya. Perhitungan skor mengalami perubahan pada sekitar tahun 1917. Batasan skor yang pada awalnya 21 poin, saat itu telah diubah menjadi 15 poin. Perubahan juga masih terj`di pada tahun 1920, yaitu dalam segi peraturan permainannya. Pada tahun 1920 ini telah diperkenalkan aturan “tiga pukulan” dan telah dibentuk juga batas menyerang pada baris belakang.

Perkembangan permainan bola voli yang terus mengalami kemajuan, telah semakin banyak merebut minat para pecinta olahraga di dunia. Setelah berhasil memperkenalkan permainan bola voli ke seluruh lapisan masyarakat Amerika Serikat, permainan bola voli-pun semakin melebarkan sayapnya ke negara-negara di luar Amerika. Pada tahun 1900, Kanada telah menjadi negara asing pertama yang mengadopsi permainan bola voli tersebut. Penyebaran permainan bola voli ini pun terus berlanjut ke negara-negera yang lain. Brazil, Rusia, China, Asia, dan Eropa merupakan wadah-wadah di mana permainan bola voli menjadi sebuah olahraga yang sangat populer.

Strategi

Strategi adalah salah satu faktor terpenting yang memiliki pengaruh besar dalam setiap aktivitas kehidupan. Begitu juga pada olahraga permainan bola voli, strategi menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kali akan melakukan sebuah pertandingan, setiap tim pasti sudah terlebih dahulu mempersiapkan strategi mereka masing-masing. Bahkan, strategi juga selalu digunakan dalam setiap pertandingan latihan. Strategi merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, yang akan dilakukan ketika mengikuti sebuah pertandingan.

SPESIALISASI PEMAIN

Pada setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh pemain. Sesuai dengan posisi tersebut, maka setiap pemain memiliki peran yang harus dijalankan masing-masing. Meskipun pada dasarnya setiap pemain harus mampu memainkan peran pada setiap posisi, namun masing-masing pemain memiliki spesifikasi tersendiri. Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah setter, left side hitter atau outside hitter, middle hitter atau middle blocker, right side hitter, dan libero.

Setter



Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.

Libero


Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi. Seorang pemain yang telah diposisikan sebagai libero, tidak boleh berganti posisi menjadi spiker atau yang lain dalam sebuah pertandingan. Meskipun ia dapat mengambil alih peran pemain-pemain yang lain, namun posisinya adalah tetap sebagai seorang libero sampai pertandingan berakhir.



Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan funggsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.

Blocker tengah (Middle Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter) Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker. Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.


Spiker luar (Outside hitter)

Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.


Spiker Kanan (Right Side Hitter)

Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.